Tidak Berhasil Mendidik Anak? Simak Penjelasan berikut

bunganwar - Usaha tidak berhasil bisa diulangi dapat diawali dari sejak awalnya kembali, Karier tidak berhasil bisa diulangi dapat mencari pekerjaan baru kembali.

Jika tidak berhasil mendidik anak bisa diulangi nggaak???

Tiap anak bawa karakter, karakter dan sikapnya masing-masing. Ada anak yang "keras" ada pula yang "lunak". Ada anak yang pecicilan ada pula anak yang anteng. Ada anak yang gampang berkawan, ada pula anak yang perlu waktu untuk bercampur bersama beberapa temannya. Ada anak yang cerah, ramai dan bising, ada pula anak yang pendiam. Karakter itu telah terinstal dari "sononya" alias build in.

Karakter-sifat itu dipunyai oleh anak-anak lain. Ada anak yang banyak kemauannya, selalu ingin membeli ini membeli itu. Ada anak yang justru kebalikannya, jarang-jarang sekali meminta ini meminta itu, terkadang justru kita sebagai orangtua menawari, "Sayang, kamu ingin membeli apa?"

Ada anak yang mempunyai karakter yang keras, banyak penginnya, banyak khayalannya. Jika yang diinginnya belum dia peroleh, tidak boleh berharap rumah akan aman damai sentosa. Bila ia telah mempunyai pendirian, tidak gampang berbelokkannya. Ia tidak gampang diperintah dan ditata, justru kebalikannya ia yang mengatur seisi rumah. Ia tidak dapat dimarahin, tidak dapat dikerasi. Bila itu kita kerjakan justru kebalikannya, akan makin besar penolakannya, akan makin susah mengarahkannya.

  1. Hadapi anak semacam ini, bila kita tidak berlapang dada maka membuat kita cepat emosi.
  2. Adakah yang punyai anak semacam ini? Lantas bagaimana melawannya?.
  3. Berikut beberapa Panduan yang dapat kita kerjakan sebagai oranga tuanya.
  4. Banyak-banyak menyebutkan namanya, mendatangkan mukanya dalam doa kita, doakan semua yang terbaik buatnya.
  5. Dengar isi hatinya, curhatnya, tanya apa yang dia harapkan.
  6. Tidak boleh paksakan dan perintah. Fitrah manusia itu hatinya halus, kuasai hatinya, apa yang kita harapkan akan ia penuhi.
  7. Menghargai opsinya meskipun itu tidak sesuai opsi kita. Yang perlu opsi itu tidak berlawanan dengan aqidah, etika bersusila dan budaya.
  8. Tidak boleh gurui, tetapi banyak berunding. Terkadang anak tidak ingin digurui.
  9. Bercerita atau menceritakan. Banyak-banyak bercakap, dan bercerita pengalaman kita atau pengalaman seseorang dengannya.
  10. Ketahui pemikiran dan langkah berfikirnya. Kita perlu mengenali anak kita lebih dalam, mengenalinya dengan benar-benar detil kan mempermudah kita pahami langkah berfikirnya.
  11. Bila ingin memberi tahu, tidak boleh saat kita emosi. Umumnya bila sedang emosi kalimat kurang termonitor. Supaya tidak memunculkan salah pemahaman, nantikan saat yang cocok.
  12. Jangan sekalipun kerjakan kontak fisik. Sebesar apa saja geram kita, jangan sekalipun memukul, itu tidak menuntaskan permasalahan.
  13. Ibu harus sehat, senangkan hati ibu, nantinya ibu akan tenang hadapi bagaimana juga tingkah polah anak.
  14. Bila sikapnya positif, tidak boleh kikir memuji.
  15. Selalu berikan padanya, jika kita mengucapkan syukur pada tuhan memiliki

Catatan :

  • Anak yang dibesarkan dengan kekerasan akan jadikan anak yang berkarakter keras juga.
  • Anak yang dibesarkan dengan dusta akan jadikan anak yang pintar bohong juga.
  • Anak yang dibesarkan dengan perhatian yang terlalu berlebih akan jadikan anak yang manja.
  • Anak yang dibesarkan tanpa kasih-sayang dan perhatian akan jadikan anak yang tidak punyai rasa kasih-sayang dan perhatian ke keluarganya nantinya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url