Awas 5 Candaan Seperti ini Bisa Merusak Mental Anak

bunganwar - Bergurau dengan anak bisa mendelatkan jalinan di antara anak dan orangtua, tetapi tidak seluruhnya gurauan akan punya pengaruh baik untuk perubahan psikis anak.

Kadang kita sebagai orangtua lupa akan batas bergurau sama anak, karena terlatih bergurau sama orang dewasa, nach berikut gurauan yang dapat menghancurkan psikis anak:

Awas 5 Candaan Seperti ini Bisa Merusak Mental Anak

1. Gurauan menyentuh fisik anak

'Pesek dasar ih', 'kalau tertawa matanya lenyap yaa', 'Tuh kan sulit merayap, berkeberatan pantat siiih'.

Akrab kan Mam dengan gurauan semacam ini? Ya, memang fisik sang kecil yang menggemaskan sering membuat kita ingin bergurau dengannya. Tetapi, gurauan yang menunjukkan 'kekurangan' fisik ini bisa menghancurkan self esteem sang kecil loh Mam. Sang kecil dapat tumbuh jadi individu yang kurang optimis, tidak mengasihi dan mensyukuri fisiknya bahkan juga terobsesi dengan fisiknya.

2. Gurauan yang membuat cemburu anak

'Yah, jika sudah punyai adik kelak gak disayang kembali deh', 'Iiih Mamanya gendong siapa tuch? Ingin diambil tuch Mamanya'.

Pasti bukan tujuan kita untuk sakiti hati sang kecil. Tetapi, bergurauan semacam ini bisa membuat sang kecil lebih berasa cemburu, posesif serta mempunyai pemahaman negatif akan kedatangan si adik atau siapa saja yang dekati orang yang dia cintai.

3. Gurauan yang membuat bersedih anak

Awas 5 Candaan Seperti ini Bisa Merusak Mental Anak

'Ditinggal kakek nenek yaa, tidak dibawa', 'Yaaah Papanya pergi. Kamunya tidak dibawa'.

Pada intinya, sang kecil yang telah memahami akan makna 'pergi' pasti bersedih bila menyaksikan orang paling dekatnya pergi tinggalkan rumah bahkan juga ruang.

Bergurauan semacam ini benar-benar tidak dibutuhkan, hanya karena akan membuat sang kecil bersedih dan sendiri.

4. Menakut-nakuti dan memberikan ancaman anak

'Hayoo, kalau gak ingin makan kelak disuntik bu dokter ya', 'Jangan ke sana, gelap. Kelak ada monster loh'.

Selainnya cuma membuat sang kecil gampang cemas, takut dan kuatir akan beberapa hal yang tidak seharusnya, bergurauan semacam ini berpengaruh dalam periode panjang loh Mam.

Bila sang kecil terus terkena gurauan semacam ini, nantinya dia dapat alami _post-traumatic stress disorder_, masalah cemas, dan masalah kekhawatiran. Kasian kan, Mam?

5. Menertawai kekeliruan anak

Menyaksikan sang kecil berkali-kali lakukan suatu hal dengan gigih walau sering tidak berhasil kadang menggemaskan.

Tetapi, gurauan yang merendahkan kekeliruan sang kecil dapat membuat berasa tidak optimis dan takut tidak berhasil, hingga dia tidak ingin coba hal itu kembali.

Disamping itu, nantinya sang kecil akan mempunyai pertimbangan jika menertawai kekeliruan seseorang sebagai hal yang lumrah.

Seharusnya saat bergurau dengan anak upayakan supaya anak senang dan orangtua suka, Anak kita mempunyai hak untuk tumbuh jadi individu yang sehat, berbahagia dan optimis. Yakin lah Mam, anak ialah cerminan dari orangtua dan pengasuhannya.

Maka dari itu, sampaikan kita dan lingkungan kita untuk arif dalam bergurau dengan sang kecil ya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url