5 Cara Menghilangkan Overthinking dengan Mudah
bunganwar - Bagaimanakah cara hilangkan overthinking saat, misalkan, beberapa lalu feed Instagram Jungkook sempat hilang? Ada ARMY yang masih tetap dapat tidur dengan tenang, tapi ada juga yang overthinking. Kamu team yang mana saat itu, Sahabat Pandai?
Realitanya, tidak perlu waktu yang lama sampai kita memperoleh jawaban mengapa Jungkook sudah membuat beberapa ARMY tidak pulas tidur. Tetapi sampai waktu itu datang, tiap ARMY tentu punyai langkah menangani overthinking yang dirasakannya masing-masing - atau malah tidak sadar jika saat itu kamu sedang overthinking?
Overthinking, Ada Tapi Tidak Selalu Dirasakan
"Tidak kok, saya tidak overthinking!" atau "Apa saya overthinking, ya?" ialah dua dari bermacam reaksi jika kita memperoleh "dakwaan" overthinking. Kemungkinan kamu denial, mungkin saja tidak mengetahui jika kamu sedang overthinking, atau beragam peluang lainnya. Dapat dimengerti, overthinking ialah saat kamu mencemaskan suatu hal atau terbenam pada sebuah pertimbangan yang serupa secara berkali-kali.
Misalkan, kamu overthinking ke kekasih karena pesan singkatmu tidak selekasnya dibalas. Ada deretan pertimbangan dan kekuatiran yang ada setiap pesanmu hanya contreng biru. "Apa ia sudah tidak sayang sama saya kembali?" atau "Apa ia punyai gebetan baru?" atau "Apa ia lebih perduli beberapa temannya dibandingkan saya?" atau "Saya habis buat salah apa, sich?" sampai "Apa saya tidak patut dicintai?" Ya, kamu dapat lanjutin sendiri, dech.
Demikianlah overthinking, yang dapat "berkembang biak" cuma dari sebuah pertanda contreng. Kamu tidak nikmat makan, menonton sinetron tidak konsentrasi, apa lagi belajar! Parahnya kembali, kadang orang tersebut tidak mengetahui jika ia sedang kuatir dan berpikiran terlalu berlebih.
Mengetahui, Terima Kekhawatiran
Kamu pasti pernah memperoleh saran jika segala hal yang terlalu berlebih itu tidak bagus. Begitu halnya overthinking atau, literally translated, berpikiran terlalu berlebih. Saat overthinking, seperti sudah disebut sebelumnya, kamu condong akan terbenam pikirkan suatu hal yang serupa, kembali dan kembali, sampai kegiatan rutin dan pekerjaanmu setiap hari jadi kacau.
Kemungkinan kamu pikirkan suatu hal yang sudah berakhir, misalkan pemicu pesanmu tidak selekasnya dibalas kekasih mirip contoh di atas, atau kamu mencemaskan hasil UTBK dan di mana kamu akan kuliah semester depan. Pikirkan yang terlalu berlebih semacam ini dapat membuat kamu berasa "stuck," kerap bengong, dan tidak tahu perlu bagaimana atau lakukan apa.
Bila ada yang menyapa kamu sering bengong, sempatkan diri sesaat untuk mengeruk dalam diri kita, apa kamu sedang berpikiran terlalu berlebih mengenai suatu hal? Bila kamu gampang tersinggung, terlampau peka dan reaktif atas beberapa hal yang simpel, tanya hal sama. Begitupun bila kamu berasa ingin menangis tanpa ada alasan yang terang. Lihat apa kamu bangun pada pagi hari dan berasa lemas. Perhatikan skema makanmu, apa hasrat makanmu bertambah atau malah turun mencolok?
Ada bermacam pertanda yang dapat memberikan indikasi seorang sedang overthinking. Tiap orang bisa jadi memperlihatkan pertanda yang lain, tapi tentu ada imbas overthinking yang kelihatan oleh keluarga atau teman dekat. Jika mereka menegurmu, kemungkinan itu waktunya untuk memulai usaha terima realita jika kamu sedang berpikiran terlalu berlebih mengenai suatu hal dan perlu langkah kurangi overthinking itu.
Langkah Menangani Overthinking
Kita perlu menangani overthinking supaya tidak berpengaruh negatif pada kesehatan fisik dan psikis kita, Sahabat Pandai. Terus, bagaimanakah cara supaya tidak overthinking? Berikut sejumlah panduan yang dapat kamu coba.
1. Dapatkan pemicu dan skema overthinking-mu
Rasanya nyaris tidak mungkin untuk mendapati langkah tidak overthinking yang instant. Bila kamu belum terlatih mengaplikasikan mindfulness dalam keseharianmu, coba membuat catatan kecil.
Tulis dalam catatanmu beberapa momen apakah yang membuat kamu gampang berasa kuatir dan berpikiran terlalu berlebih. Sesudah catatanmu lumayan panjang, kamu mulai akan mendapati skema dan pemicu yang membuat kamu overthinking. Di periode kedepan, kamu mulai bisa ancang-ancang saat peristiwa pemrakarsa overthinking itu datang.
Misalkan, kembali ke contoh di atas, saat kekasihmu tidak selekasnya menjawab pesan, kamu dapat meningggalkan handphonemu di kamar. Selanjutnya, kamu memutuskan untuk menyibukkan diri dengan beragam aktivitas di luar kamar bukannya berasa kuatir dan berpikiran terlalu berlebih mengenai pesan yang belum terjawab.
2. Musuh pikiranmu sendiri
Langkah menangani overthinking terlalu berlebih yang ini lebih gampang diteorikan dibanding diterapkan. Untuk hadapi overthinking yang kamu alami, coba menantang pertimbangan itu dengan mendatangkan minimal satu bukti. Misalkan, kamu berasa tidak patut disayang karena hanya satu pesanmu belum dijawab oleh kekasihmu. Coba kirim pesan ke bestie-mu atau langsung berikan pertanyaan itu pada Mamah. Kamu dapat menerka hasilnya?
3. Dengar dan saksikan dari pemikiran lain
Jika bestie-mu ngomong kamu overthinking, kemungkinan itu ada betulnya. Jika Mamah ngomong kamu terlampau kuatir tanpa argumen yang terang, kemungkinan beliau betul. Sudah pernahkah kamu berasa cukup fashionable, tapi Mamah masih tetap menyuruhmu tukar pakaian? Demikianlah ibaratnya, kadang kita kesusahan menyaksikan diri sendiri, Sahabat Pandai. Tidak ada kelirunya dengarkan apa yang seseorang ngomong dan meluaskan pojok pandangmu, kan?
4. Olahraga, menari, lakukan suatu hal
Wait, tidak boleh cepat-cepat skip. Sukai atau mungkin tidak, salah satunya langkah hilangkan overthinking secara mudah dengan gerakkan tubuhmu. Kerjakan olahraga favoritmu, apa saja itu. Jika kamu lebih sukai menari, kerjakan saja. Atau, kamu memutuskan untuk bersihkan rumah dan halaman sampai jalanan umum sekaligus? Bisa , tuch.
Pada dasarnya, bergerak membuat kita yang kuatir dan ada pada keadaan mental fight or flight jadi lebih tenang. Lebih bagus aktivitas fisik itu berbentuk olahraga karena tubuh kita akan menghasilkan hormon endorfin yang bisa membuat kita berasa bahagia.
5. Cari kontribusi professional
Satu kali lagi, overthinking itu dapat diakui, tapi kadang-kadang pun tidak. Seorang yang tidak mengetahui jika dia sedang berasa kuatir terlalu berlebih sepanjang periode waktu tertentu bisa beresiko alami permasalahan kesehatan. Kerap sakit di kepala, capek berkelanjutan, berasa mual, gampang sakit di perut, susah tidur malam dan gampang terbangun saat tidur pada malam hari ialah gejala-gejala fisik yang umumnya dirasa saat kita overthinking.
Lebih jeleknya kembali, kita kerap tidak betul-betul tahu apakah yang membuat kita overthinking. Dibanding kesehatan kita jadi taruhan, mengapa tidak cari kontribusi professional saja, sich? Apalagi, triknya gampang. Kamu tinggal masuk ke program Saya Pandai. Lewat feature Konseling Pandai, kamu dapat ngobrolin apa saja yang membuat kamu berasa kuatir sampai tidak dapat tidur itu langsung dengan konsultan atau psikiater.
Nantikan apalagi? Ingin tidur pulas entar malam, kan?