Salah Jurusan Kuliah? Coba 7 Solusi Ini

Ada berbagai alternatif solusi untuk mengatasi persoalan salah jurusan kuliah.

Salah Jurusan Kuliah? Coba 7 Solusi Ini

bunganwar - Jadi mahasiswa salah jurusan itu tidak gampang, apa lagi jika semua kebimbangan itu sepanjang 'perasaan' saja. Ingin lanjut kuliah, malas-malasan. Ingin stop kuliah, tidak sampai hati sama orangtua yang sudah menyanggakan semua berharap dengan ongkos yang cukup banyak.

Berasa kuliah salah jurusan memang tidak selamanya jelas di luar. Nampaknya kamu masih sehat, bisa ke universitas, masih ikuti ujian. Tapi bila tiap hari ragamu pergi ke universitas dan kerjakan pekerjaan, sementara hatimu ingin tinggalkan semuanya, stres salah jurusan menjadi realita.

Tidak boleh tunggu hingga itu terjadi, Sahabat Pandai. Ada bermacam cerita mahasiswa salah jurusan, tetapi kamu selalu dapat membuat ceritamu usai bahagia. Lihat alternative berikut untuk menangani masalah salah jurusan kuliah.

1. Tergabung dengan Unit Aktivitas Mahasiswa yang Sesuai Minatmu

Kemungkinan kamu memang salah jurusan, tapi tidak ada kelirunya untuk selalu meneruskan kuliah pada jalurmu saat ini sekalian meningkatkan minatmu di Unit Aktivitas Mahasiswa universitas. Tentukan UKM yang menampung spirit atau minatmu itu.

Misalkan, kamu kembali kuliah Tehnik Elektro karena titah orangtua, tetapi sebetulnya kamu ingin kuliah Karawitan. Tidak boleh putus semangat sebab menganggap tidak kuliah di jurusan yang pas. Kamu bisa ikuti UKM Karawitan di kampusmu sekarang ini. It's a win/win solution - kamu dapat santai dan keadaan di dalam rumah masih tetap tenang, aman teratasi tanpa sinetron.

2. Tergabung dengan Komune di luar Universitas

Andaikan juga tidak ada UKM yang sanggup menampung minatmu, kamu bisa eksplor ke luar universitas. Alihkan sesaat konsentrasimu dari salah jurusan kuliah, dan lalu saksikan ke luar sana. Bisa donk gaul dan meluaskan jaringan pertemananmu dengan mahasiswa-mahasiswa dari universitas lain? Bahkan juga, mungkin kamu tergabung dengan komune warga umum - sepanjang aktivitasnya positif dan produktif. Sah-sah saja, kan?

Misalkan nih, kamu berasa panggilan jiwamu ada di kriya tekstil walau sekarang ini sedang kuliah Akuntansi. Tidak dapat tidur dech, gereget sekali ingin buat suatu hal dengan ke-2 tanganmu - tidak hanya buat balance pembukuan saja. Jadilah kamu ikut-ikutan aktivitas kerajinan dan kreasi seni dengan bahan tekstil di lingkungan tempat kosmu. Kece tidak, tuch? Walau salah jurusan, kamu bisa belajar pengetahuan kriyanya sekalian mengenal lebih beberapa orang di sana.

3. Pakai Sumber Daya yang Kamu Punyai untuk Belajar secara Otodidak

Kemungkinan kamu kuliah Kedokteran yang mengambil alih 23 jam waktumu dalam satu hari. Mana ada tenaga dan waktu kembali untuk tergabung dengan UKM atau komune apa saja itu? Sementara kamu tidak dapat meremehkan minatmu pada photografi, misalkan. Bagaimana nih, langkah berpindah jurusan kuliah ke Photografi?

Eitts, tidak boleh cepat-cepat tinggalkan kuliah Kedokteranmu untuk berpindah ke Jurusan Photografi, Sahabat. Coba, saat pinjam buku text klinis di perpustakaan universitas, sekaligus saja didatangin sisi photografi dan tentukan satu buku. Cocok kembali jemu-jenuhnya baca buku kedokteran, kamu dapat lihat satu halaman mengenai tehnik photografi. Kamu bisa juga memakai sosial media untuk meluaskan wacanamu mengenai photografi. Bahkan juga, kamu dapat subscribe atau follow akun-akun yang menurutmu cukup mendidik untuk perdalam pengetahuanmu di bagian photografi. Semuanya dapat kamu kerjakan dalam tiga sampai lima menit waktu luangmu, bahkan juga dengan "status" sebagai mahasiswa salah jurusan.

4. Jadi Tenaga Magang, Relawan, atau Kerja Part Time

Peluang yang ini benar-benar bernilai, loh! Walau memang, sebagai mahasiswa salah jurusan, magang di bagian yang seutuhnya berlainan atas sesuatu yang didalami di kursi kuliah akan membuat kamu berasa belajar semua sesuatunya dari 0 kembali. Tapi magang di bagian yang kamu gemari - yang lebih kamu gemari dibanding jurusan kuliahmu sekarang ini, dapat buka kesempatan buatmu untuk bekerja dan melalui profesi yang lebih sesuai spirit dan minatmu.

Jika diperlukan tenaga relawan, kamu bisa juga ngembat peluang itu. Minimal, kamu akan berjumpa lebih beberapa orang dan meluaskan jaringan mitramu - atau sekedar berjumpa mahasiswa salah jurusan lainnya. Jika ada cukup waktu, kamu dapat bekerja part time untuk memperoleh pengalaman di luar kursi kuliah. Cukup, dapat sedikit-sedikit menambahkan uang belanja, kan?

5. Ikuti Pendidikan Tidak resmi di Luar Universitas

Bila punyai cukup waktu, tidak ada kelirunya ikuti pelatihan, workshop, atau short course, Sahabat Pandai. Pendidikan tidak resmi semacam ini durasi waktunya lumayan singkat. Kamu dapat memakai liburan semester atau bahkan juga ikuti kelas yang dijajakan di luar agenda kuliah. Sekalinya kemungkinan kamu berasa salah jurusan, diakhir semester kelak kamu bisa buat cake sedap yang pantas jual dari kelas pastry, misalkan, sekalian nyiapin ujian.

6. Meneruskan Kuliah Program Master pada Keilmuan yang Kamu Gemari

Baik, kemungkinan kamu telah salah jurusan atau tidak punyai beberapa pilihan saat putuskan jurusan kuliah S1. Berita baiknya, kamu bisa melakukan perbaikan dengan kuliah S2 pada sektor keilmuan yang kamu tentukan - dengan sadar, dengan pertimbangan yang lebih masak dan dewasa karena pada sekarang ini kamu sudah lulus S1. Boleh-boleh saja kok, sesudah kuliah Tata Boga, kamu meneruskan kuliah di Management, misalkan.

Harus linear tidak sich, jika kuliah S2? Sebetulnya ini masih jadi pro-kontra, tetapi dunia akademiki Indonesia mulai terbuka pada faedah lintasi sektor keilmuan. Apalagi, seorang dengan latar belakang pengetahuan yang bermacam condong bisa berpikiran dari beberapa pemikiran sekalian. Berguna sekali, kan? Terkecuali, tentu saja, kamu tidak dapat mengambil program magister spesialis dokter, misalkan. Beberapa sektor pengetahuan masih tetap perlu stabilitas. Selain itu, jika kuliah S2 Management dengan S1 Tata Boga, kamu harus belajar lebih keras dibandingkan mereka yang alumnus Management. Pikirkan masak-memasak ya, janganlah sampai berasa salah jurusan untuk ke-2 kali.

7. Diskusi dengan Pakarnya

Tidak semuanya orang mempunyai privilese untuk meneruskan S2 tanpa beasiswa. Juga, tidak semuanya orang seberuntung itu untuk memperoleh beasiswa S2. Terus, bagaimana donk jika pada keadaan semacam itu kebimbangan jadi mahasiswa salah jurusan itu makin menjadi-jadi?

Kamu dapat ikuti konseling jurusan kuliah lewat program Saya Pandai, Sahabat. Bercakap dengan psikiater pendidikan bisa buka "jendela" yang kemungkinan sejauh ini masih tertutup - atau bahkan juga tidak diakui kehadirannya. Bahkan juga kamu dapat mengeksploitasi peluang apa dapat berpindah jurusan saat kuliah sampai bagaimana melakukan.

Tetapi bukannya berpindah jurusan, seharusnya yakinkan dulu kebimbangan yang kamu definisikan sebagai salah jurusan ini bukanlah sekedar rasa jemu sebentar. Asal kamu ketahui ya, kuliah di jurusan apa saja dan di mana saja, rasa jemu itu satu saat akan tiba juga. Menangani rasa jemu tersebut tantanganmu jadi orang dewasa karena tetap kamu jumpai dalam beberapa hal lainnya, misalkan tugas atau jalinan individu. Nach, sampai sini semakin bimbang? Karena itu, diskusi dengan pakarnya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url