Mengenal Kesehatan Mental-Pengertian, Pencegahan Dan Faktornya
![]() |
Sumber Gambar : Pixabay |
Pengertian Kesehatan Mental
Kesehatan mental dikuasai oleh kejadian di kehidupan yang tinggalkan imbas yang besar pada sikap seorang dan personalitas. Kejadian-peristiwa itu bisa berbentuk kekerasan dalam rumah tangga, penghinaan anak, atau depresi berat periode panjang.
Bila kesehatan mental terusik, karena itu muncul masalah penyakit mental atau mental. Masalah mental bisa mengganti langkah seorang dalam tangani depresi, terkait sama orang lain, membuat opsi, dan memacu keinginan untuk sakiti diri sendiri.
Beberapa macam masalah mental yang biasa diketemukan, diantaranya stres, masalah bipolar, kekhawatiran, masalah depresi saat trauma (PTSD), masalah obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis. Beberapa penyakit mental cuma terjadi pada tipe penderita tertentu, seperti postpartum depression cuma serang ibu sesudah melahirkan.
Tanda-tanda Kesehatan Mental
Masalah mental atau penyakit mental bisa dengan diawali gejala-gejala berikut, diantaranya:
- Berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman.
- Delusi, fantasi, atau paranoia.
- Kehilangan kekuatan untuk berkonsentrasi.
- Ketakutan, kekuatiran, atau rasa bersalah yang selalu menghantui.
- Ketidakmampuan untuk menangani depresi atau permasalahan setiap hari.
- Marah terlalu berlebih dan rawan lakukan kekerasan.
- Memiliki pengalaman dan masa lalu jelek yang tidak bisa dilupakan.
- Memiliki pemikiran untuk sakiti diri seseorang atau sendiri.
- Menarik diri dari beberapa orang dan aktivitas setiap hari.
- Mendengar suara atau memercayai suatu hal yang tidak betul.
- Mengalami ngilu yang tidak bisa dijelaskan.
- Mengalami peralihan situasi hati mencolok yang mengakibatkan permasalahan dalam jalinan sama orang lain.
- Merasa kebingungan, pelupa, geram, tersinggung, kuatir, kecewa, cemas, dan takut yang tidak biasa.
- Merasa bersedih, tak berarti, tidak memiliki daya, putus tanpa keinginan, atau harapan.
- Merokok, minum alkohol lebih dari umumnya, atau bahkan juga memakai narkoba.
- Perubahan mencolok dalam rutinitas makan, seperti makan terlampau terlampau sedikit atau banyak.
- Perubahan nafsu seks.
- Rasa capek yang berarti, energi turun, atau alami permasalahan tidur.
- Tidak bisa beraktivitas setiap hari seperti menjaga anak atau ke tempat kerja atau sekolah.
- Tidak sanggup pahami keadaan dan orang-orang.
Pemicu Kesehatan Mental
Beberapa pemicu umum dari masalah mental, diantaranya:
- Cedera kepala.
- Faktor genetik atau ada kisah penderita masalah mental dalam keluarga.
- Kekerasan di rumah penghinaan yang lain atau tangga.
- Kekerasan pada anak atau kisah kekerasan pada periode kanak-kanak.
- Memiliki abnormalitas senyawa kimia otak atau masalah pada otak.
- Mengalami stigma dan diskriminasi.
- Mengalami kehilangan atau kematian seorang yang paling dekat.
- Mengalami rugi sosial, seperti permasalahan hutang atau kemiskinan.
- Merawat bagian keluarga atau rekan yang sakit kronis.
- Pengangguran, kehilangan tunawisma, atau tugas.
- Pengaruh zat toksin, alkohol, atau beberapa obat yang bisa menghancurkan otak.
- Stres berat yang dirasakan dalam saat yang lama.
- Terisolasi secara berasa kesepian atau sosial.
- Tinggal di lingkungan perumahan yang buruk.
- Trauma berarti, seperti pertarungan militer, kecelakaan serius, atau kejahatan dan yang sempat dialami.
Factor Resiko Kesehatan Mental
Faktor-faktor resiko masalah mental, diantaranya:
- Perempuan mempunyai resiko tinggi menderita stres dan kekhawatiran, dan lelaki mempunyai resiko menderita keterikatan antisosial dan zat.
- Perempuan sesudah melahirkan.
- Memiliki permasalahan di periode kanak-kanak atau permasalahan style hidup.
- Memiliki karier yang memacu depresi, seperti pebisnis dan dokter.
- Memiliki kisah bagian keluarga atau keluarga dengan penyakit mental.
- Memiliki kisah kelahiran dengan abnormalitas pada otak.
- Memiliki kisah penyakit mental sebelumnya.
- Mengalami ketidakberhasilan dalam kehidupan, seperti kehidupan kerja atau sekolah.
- Menyalahgunakan alkohol atau beberapa obat terlarang.
Analisis Kesehatan Mental
Dokter pakar jiwa atau psikolog akan menganalisis satu masalah mental diawali dengan satu interviu klinis dan interviu psikiatri komplet berkenaan kisah perjalanan tanda-tanda pada penderita dan kisah penyakit pada keluarga penderita. Selanjutnya, diteruskan dengan pengecekan fisik yang lengkap untuk mengeliminasi peluang ada penyakit lain.
Bila dibutuhkan, dokter akan minta untuk dilaksanakan pengecekan pendukung, seperti pengecekan peranan tiroid, skrining alkohol dan beberapa obat, dan CT scan untuk ketahui ada abnormalitas dalam otak penderita. Bila peluang ada penyakit lain telah dieliminasi, dokter akan memberi obat dan gagasan therapy untuk menolong mengurus emosi penderita.
Penangkalan Kesehatan Mental
Beberapa usaha yang bisa dilaksanakan untuk menahan masalah mental, yakni:
- Melakukan kegiatan fisik dan masih tetap aktif secara fisik.
- Membantu seseorang dengan tulus.
- Memelihara pemikiran yang positif.
- Memiliki kekuatan untuk menangani masalah.
- Mencari kontribusi professional bila dibutuhkan.
- Menjaga jalinan baik sama orang lain.
- Menjaga kecukupan istirahat dan tidur.
Penyembuhan Kesehatan Mental
Beberapa opsi penyembuhan yang hendak dilaksanakan dokter dalam tangani masalah mental, diantaranya:
- Psikoterapi. Psikoterapi sebagai therapy berbicara yang memberi media yang aman untuk penderita dalam mengutarakan minta anjuran dan hati. Psikolog akan memberi kontribusi dengan menuntun penderita dalam mengatur hati. Psikoterapi dan perawatan dengan memakai beberapa obat sebagai langkah yang paling efisien untuk menyembuhkan penyakit mental. Contoh-contoh psikoterapi, diantaranya cognitive behavioral terapi, exposure terapi, dialectical behavior beberapaya, dan terapi.
- Obat-obatan. Pemberian beberapa obat untuk menyembuhkan penyakit mental biasanya mempunyai tujuan untuk mengganti senyawa kimia otak di otak. Beberapa obat itu berbentuk kelompok selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI), serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs), dan antidepresan trisiklik. Beberapa obat ini biasanya digabungkan dengan psikoterapi untuk hasil penyembuhan yang lebih efektif.
- Rawat inap. Rawat inap dibutuhkan bila penderita memerlukan pengawasan ketat pada beberapa gejala penyakit yang dirasakannya atau ada kegawatdaruratan di bagian psikiatri, misalkan eksperimen bunuh diri.
- Support grup. Dukungan grup biasanya beranggotakan penderita penyakit mental yang semacam atau yang dapat mengontrol emosinya dengan baik. Mereka bergabung untuk share pengalaman dan menuntun keduanya ke arah rekondisi.
- Stimulasi otak. Stimulan otak berbentuk therapy elektrokonvulsif, stimulan magnetik transkranial, penyembuhan uji cobatal yang disebutkan stimulan otak dalam, dan stimulan saraf vagus.
- Pengobatan pada penyimpangan zat. Penyembuhan ini dilaksanakan pada penderita penyakit mental yang disebabkan karena keterikatan karena penyimpangan zat terlarang.
- Membuat gagasan untuk diri kita, misalkan atur pola hidup dan rutinitas setiap hari, untuk menantang penyakit mental. Gagasan ini mempunyai tujuan untuk mengawasi kesehatan, menolong proses rekondisi, dan mengenal penyebab atau pertanda peringatan penyakit.
Kapan Harus ke Dokter?
Bila diri kita atau famili memperlihatkan beberapa gejala yang sudah disebut sebelumnya secara terus-terusan dan tidak lebih baik, seharusnya selekasnya memeriksa diri ke dokter specialist jiwa atau psikolog untuk memperoleh pengecekan dan pengatasan lebih lanjut. Untuk lakukan pengecekan, kamu dapat segera membuat janji sama dokter di rumah sakit opsi kamu di sini.
Kenali informasi selanjutnya mengenai penyakit yang terkait dengan kesehatan mental berikut:
- ADHD
- Agoraphobia
- Anoreksia Nervosa
- Binge Eating Disorder
- BPD Borderline Personality Disorder
- Body Dysmorphic Disorder
- Bulimia
- Depresi
- Gangguan Jiwa
- Gangguan Tidur Jalan
- Gangguan Tidur
- Gangguan Kekhawatiran Sosial
- Gangguan Personalitas Tingkat
- Gangguan Bipolar
- Gangguan Personalitas
- Gangguan Kekhawatiran Umum
- Gangguan Cemas
- Gangguan Personalitas Narsistik
- Gangguan Personalitas Paranoid
- Insomnia
- Kepribadian Double
- Kesehatan Mental
- Mimpi Jelek
- Night Terror
- OCD
- ODD
- Psikosis
- PTSD
- Psikologi
- Pedofilia
- Retardasi Mental
- Serangan Cemas
- Skizofrenia
- Skizofrenia Paranoid
- Stres
- Sindrom Cinderella Complex