Cara Menulis Ala Wiki How
Bunganwar, ala Wikihow - Menulis menjadi hoby yang hebat sekalian ketrampilan penting. Dari fiksi realis, fiksi ilmiah, puisi, sampai makalah akademik. Ingat, menulis lebih dari sekedar menggoreskan pena di kertas. Kegiatan ini perlu banyak membaca, penelitian, mengoreksi, dan berpikiran. Memang tidak seluruhnya sistem menulis pas untuk setiap orang. Tetapi, ada banyak hal yang dapat dilaksanakan seorang penulis untuk tingkatkan ketrampilan dan membuat kreasi yang betul-betul menarik.
*****
Meningkatkan Style Menulis Anda
1.Ketahui argumen Anda menulis. Kemungkinan Anda menulis karena hoby atau mungkin karena ingin mengeluarkan buku. Mungkin saja Anda mendapatkan pekerjaan sekolah menulis esai panjang, atau ingin tingkatkan kekuatan copywriting pada tempat kerja. Apa saja argumennya, Anda dapat tingkatkan kekuatan menulis Anda. Dengan pahami arah menulis, Anda semakin lebih gampang tentukan konsentrasi.[1]
Contohnya, bila Anda menulis makalah untuk jurnal ilmiah, Anda tak perlu terlampau mengeruk background terlampau dalam seperti novel. Pahami apa yang akan dicatat menolong Anda tentukan pendekatan yang diambil untuk tingkatkan ketrampilan menulis.
2.Bacalah kreasi dari penulis, jenis, dan style menulis yang berbeda. Baca bermacam buku dari beragam penulis, jenis, dan style tulisan untuk menambahkan wacana mengenai style dan suara yang berbeda. Dengan beberapa membaca, Anda akan tertolong dalam meningkatkan apa yang hendak dicatat dan bagaimana keluarkan suara Anda dalam tulisan.[2]
- Jangan membatasi diri Anda cuma pada satu jenis khusus. Baca novel, buku nonfiksi, artikel informasi, puisi, artikel jurnal sekolah tinggi, serta materi marketing yang bagus. Saat terlatih dengan beberapa style tulisan, Anda akan mempunyai alat kerja yang lebih beragam.
- Bagus bila Anda membaca dokumen yang bisa menolong menuntaskan project menulis Anda. Bila misalkan Anda menulis novel fiksi ilmiah, beberapa artikel dalam jurnal ilmiah akan menolong Anda kuasai beberapa istilah tehnis, sementara tulisan iklan yang baik bisa mengajari Anda langkah membuat spektakulerisme dan daya magnet emosional.
- Pertahankan agenda membaca secara teratur. Sekalinya porsi waktu baca Anda cuma 20 menit saat sebelum pergi tidur, Anda akan mengetahui jika kekuatan menulis Anda bertambah karenanya.
3.Carilah ide untuk topik, plot, dan watak yang hendak dipakai dalam sebuah kreasi kreatif. Sesaat akan menulis, Anda memerlukan gagasan tulisan. Anda dapat menulis cerita cinta di antara mumi dan zombi. Anda dapat menulis mengenai planet Merkurius. Anda bahkan juga dapat menulis mengenai diri Anda sendiri. Segala hal dapat Anda tulis. Pikirkan beberapa pertanyaan berikut untuk menolong Anda mengawalinya:[3]
- Genre apa yang Anda ingin catat?
- Tema apa yang Anda ingin menjadikan pokok narasi?
- Sifat ciri khas apa yang Anda harapkan ada di diri figur khusus?
- Apa yang berikan motivasi figur antagonis Anda?
- Jenis narasi apa yang hendak Anda angkat (humor, bencana, dll.)?
- Mengapa pembaca akan menyimpan ketertarikan pada plot yang Anda bangun?
4.Petakan subyek, topik, dan argument untuk kreasi nonkreatif. Entahlah Anda sedang menulis artikel informasi, artikel jurnal, esai pekerjaan sekolah, atau buku nonfiksi, mulai dengan mempersempit lingkup topik Anda. Pikir sebanyak-banyaknya subyek, ide, orang, dan data berkaitan dan gunakan untuk mempersempit topik Anda jadi subtopik. Anda bisa juga membuat peta pemikiran atau sketsa kasar mengenai plot cerita. [4]
- Ajukan pertanyaan misalnya: Apa argument saya? Siapakah pembaca kreasi saya? Riset apa yang penting saya kerjakan? Jenis apa yang hendak saya catat?
- Contohnya, bila Anda ingin tuliskan jalinan di antara dewa-dewa Yunani dan Fenisia, bikinlah daftar yang terdiri dari semua dewa dari tiap-tiap bangsa itu dibarengi karakter-sifatnya. Selanjutnya, ambil beberapa dewa yang mempunyai jalinan paling terang untuk memberikan dukungan karya tulis Anda.
- Jika subyek tulisan Anda lebih luas, seperti jalinan antarbangsa yang lain dataran di periode penjajahan, Anda mempunyai kelonggaran lebih besar. Anda dapat mengulas bagaimana makanan melewati samudera atau bagaimana orang biasa berbicara sama orang dari koloni berlainan di seberang lautan.
5.Cobalah menulis bebas supaya gagasan Anda mengucur tidak terbendung. Pasang pewaktu dan tulislah secara berkaitan sampai waktu habis. Anda tidak punyai waktu mengkhawatirkan kekeliruan dan kesalahan bila segera menumpahkan kata-kata. Tidak jadi masalah bila nanti Anda tidak memakainya. Singkirkan saja writer's blok dengan isi halaman kosong dan memaksakan otot-otot Anda menulis. Bahkan juga, tulisan ngawur juga telah dapat menjadi pembuka.[5]
- Menulis bebas dapat dipakai di sebagian besar style menulis. Anda mulai bisa menulis narasi, tuangkan isi pemikiran dan hasil pengamatan Anda, meluapkan apa saja yang Anda kenali mengenai subyek itu. Dasarnya, diamkan kalimat Anda mengucur bebas tanpa penghambat.
6.Kenali pembaca Anda dan seberapa jauh mereka pahami subyek tulisan Anda. Penulis yang bagus pahami sudut pandang pembacanya. ia mengetahui langkah memakainya sampai pembaca tertarik membaca tulisannya. Pikir audience jenis apa yang hendak membaca tulisan Anda. Makin Anda mengenal audience pembaca Anda, makin besar kesempatan tulisan Anda penuhi keinginan beberapa orang yang hendak membacanya[6]
- Dengan pahami audience, Anda semakin lebih gampang tentukan tata bahasa yang penting dipakai, beberapa hal yang penting diterangkan, dan yang dapat dikatakan dalam kreasi Anda.
- Audiens kreasi akademik, misalkan, kemungkinan mempunyai background yang sama dengan Anda serta lebih sukai keterangan yang padat bukannya kalimat bersayap. Anda pun tidak perlu menerangkan beberapa hal dasar ke mereka.
- Wajar sekali bila Anda inginkan tulisan yang sanggup menarik siapa pun. Tetapi, hasilnya akan lebih bagus bila Anda berlaku realitas pada audience target. Orang yang cuma membaca novel roman masih berkemungkinan membaca novel mistis pembunuhan, tapi fans jenis mistis teruslah jadi barisan sasaran Anda.
7.Lakukan penelitian untuk topik opsi Anda. Apa saja isi tulisan Anda, penelitian teruslah penting. Untuk esai, Anda perlu lakukan penelitian data dan sumber detil berkaitan topik tulisan. Untuk novel, lihat permasalahan tehnologi, riwayat, topik, waktu periode, watak orang, tempat, dan apa di dunia yang yang mempunyai hubungan dengan tulisan Anda.[7]
- Pilih info dari internet dengan cermat. Beberapa sumber internet tidak dapat dihandalkan. Beberapa sumber tepercaya seperti jurnal penelitian sepekerjaan dan beberapa buku dari penerbit khusus buku akademik sebaiknya melalui proses pengecekan kebenarannya dan semakin aman dijadikan sumber.[8]
- Datanglah ke perpustakaan dan cari info di sana. Anda kemungkinan mendapati info yang Anda mencari di perpustakaan yang belum diatur secara daring. Untuk sumber yang bertambah luas, coba datangi perpustakaan universitas.
- Penelitian tidak kalah keutamaan dalam tuliskan kreasi fiksi. Tentunya Anda ingin tulisan Anda kedengar logis walau kejadian-peristiwanya buatan belaka. Beberapa hal detil seperti figur narasi Anda berumur 600 tahun dan mengenali Julius Caesar (yang hidup lebih dari 2.000 tahun lalu) dapat memusingkan pembaca.
Membuat Tulisan
1.Tentukan baris periode atau arah Anda. Atasan, guru, atau penerbit kemungkinan memutuskan tenggat untuk Anda, atau justru Anda sendiri yang perlu melakukannya. Pakai tenggat untuk tentukan arah apakah yang harus Anda tuntaskan di saat tertentu. Tetapkan waktu untuk menulis, mengoreksi, mempersunting, minta opini, dan memberi umpan balik.[9]
- Jika Anda mencanangkan tenggat terbuka, Anda kemungkinan dapat tentukan arah seperti menulis 5 halaman satu hari atau 5.000 kata setiap hari.
- Jika Anda mempunyai tenggat khusus, seperti pekerjaan esai sekolah, Anda agar lebih spesifik. Misalkan, Anda dapat menyempatkan diri tiga minggu untuk riset, satu minggu untuk menulis, dan satu minggu untuk mempersunting.
2.Buatlah garis besar. Membuat garis besar simpel untuk tulisan akan menolong Anda masih tetap sama sesuai lajur dan pastikan diri mengulas semua point penting. Garis besar itu bisa menjadi rangka berisi beberapa poin dasar, atau Anda dapat mengisinya dengan semakin banyak info dan bukti.[10]
- Garis besar tulisan sebaiknya mengucur sama sesuai posisi yang Anda kehendaki. Nanti Anda dapat atur atau membuat ulangi posisinya sambil menulis. Yang terang, kedatangan garis besar akan menolong beberapa poin narasi mengucur lebih terpadu.
- Beberapa penulis lebih sukai bekerja tanpa tutorial garis besar dan ini tidak masalah. Anda harus mempersiapkan waktu semakin banyak untuk mengoreksi dan menulis ulangi karena Anda tidak punyai perancangan jalur sesaat akan menulis.
3.Hadirkan perselisihan, klimaks, dan resolusi dalam kreasi inovatif Anda. Penulisan inovatif mempunyai banyak sekali macam. Narasi dasar umumnya mempunyai awalnya, perselisihan, klimaks, dan resolusi yang datang berurutanan. Poles narasi Anda dengan mengenalkan protagonis Anda dan dunianya ditambah dulu. Lalu, timbulkan orang, benda, atau kejadian yang dapat mengguncang dunia si protagonis itu. Getarkan dunia itu sampai capai pucuk yang penuh gelora dan intensif (klimaks) saat sebelum membawa kembali ke arah penutup dengan resolusi yang sudah dipikir baik-baik.[11]
- Resolusi tidak selamanya memiliki arti akhir yang berbahagia bila memang itu bukan style Anda. Resolusi sebenarnya cukup menjadikan satu semua kesemrawutan plot hingga berasa masuk akal.
- Penggunaan perselisihan, klimaks, dan resolusi berlaku pada banyak tipe penulisan inovatif, tidak cuma fiksi. Sebagai contoh, buku riwayat terkenal sering ikuti pola ini.
4.Untuk kreasi analitis, beri pengantar, bukti, ringkasan, dan analitis. Sudah pasti langkah Anda membuat kreasi analitis tergantung pada jenis pekerjaan Anda dan standard yang berjalan di bagian Anda itu. Meski begitu, minimal tulisan analitis umumnya mengenalkan topik dan argument lebih dulu, selanjutnya masuk ke bukti-bukti simpatisan, dituruti oleh analitis atau interpretasi penulis, selanjutnya ringkasan.[12]
- Jika Anda sendiri yang lakukan riset atau kumpulkan data, seharusnya Anda membahas dulu sistem riset saat sebelum menyuguhkan beberapa data.
- Bagian dialog biasa diketemukan antara ringkasan dan analitis. Sisi ini mengulas beberapa interpretasi pada data Anda. Selanjutnya, interpretasi yang terbaik dicatat terakhir untuk jawab pertanyaan yang disampaikan penelitian Anda.
5.Tulislah draf pertama Anda. Tulis apa saja yang Anda ingin masukan ke kreasi itu. Acuhkan dahulu semua salah eja atau salah tata bahasa. Bakal ada waktunya untuk membuat mempersuntingnya dan kembali. Maka saat awalnya menulis, lebih bagus pusatkan perhatian Anda untuk meningkatkan ide.[13]
- Anda bisa membuat versus komplet tulisan secara kasar. Tentukan klasifikasi, seperti serangkaian bab, akan menolong bila Anda menulis kreasi yang cukup panjang.
- Jika Anda mempersiapkan garis besar, tidak boleh berasumsi jika Anda harus ikutinya mentah-mentah. Garis besar itu menolong Anda ikuti jalur besar tulisan. Meski begitu, garis besar hanya tutorial, bukan ketentuan baku.
6.Sunting draf ke-2 Anda. Baca kembali draft pertama Anda lalu mulai mempersunting dan mengubah isi tulisan. Bedah plot dan argument yang Anda sampaikan selanjutnya fokuslah pada membuat peralihan dengan rapi dari point satu ke point lainnya. Mulai pikirkan sisi yang mana kurang pantas dipotong dan pas.[14]
- Periksalah koherensi tulisan. Lihat, apa isi tulisan Anda bersatu dan dapat dimengerti secara nalar? Oleh karenanya, teruskan tulisan itu. Tetapi, bila tidak, kemungkinan Anda perlu mengoreksi atau memotong beberapa bagian yang tidak sesuai.
- Periksa keperluan tulisan. Apa semua sisi narasi ikut berperan secara seimbang? Apa tiap sisi memberi background yang ideal, memberikan dukungan jalur atau argument, meningkatkan watak atau point utama, atau mengenalkan analitis krisis? Bila tidak penuhi beberapa pertanyaan itu, potong saja.
- Periksa kekurangan dalam naskah. Apa semua watak atau point ada sama sesuai jatahnya? Apa semua data atau info simpatisan telah ada? Apa beberapa poin yang Anda berikan mengucur secara lembut atau mungkin masih tetap ada ketimpangan nalar?
7.Tuliskan ulangi sampai Anda siap memperoleh penilaian faksi luar. Menulis kerap kali harus lewat banyak tahapan dan draf. Tetaplah menulis, mengatur ulangi formasinya, dan mengoreksi content sampai Anda berasa siap untuk memperlihatkannya ke orang memperoleh kritikan dan lain. Selalu ingat tenggat menulis Anda dan yakinkan Anda pun mempunyai cukup waktu untuk mempersunting saat sebelum memberikan dokumen final.[15]
- Tidak ada ketetapan jumlah draf yang perlu dicatat saat sebelum sebuah kreasi pantas diperlihatkan, Jumlah draf itu tergantung pada baris periode yang Anda bikin, tingkat kenyamanan Anda, dan style menulis Anda.
- Wajar saja bila Anda selalu berasa ada yang penting dikoreksi atau dipertambah. Tetapi, coba untuk tidak begitu terdiam pada kesempurnaan. Pada beberapa titik, Anda cuma harus stop menulis.
Menulis jadi hobi yang luar biasa sekaligus keterampilan penting. Dari fiksi realis, fiksi ilmiah, puisi, sampai makalah akademis. Ingat, menulis lebih dari sekadar menggoreskan pena di kertas. Aktivitas ini perlu banyak membaca, riset, koreksi, dan berpikir. Memanglah tidak semuanya mekanisme menulis cocok untuk tiap orang. Tapi, ada beberapa hal yang bisa dikerjakan seorang penulis untuk tambahkan keterampilan dan membuat kreativitas yang benar-benar menarik.
Tingkatkan Model Menulis Anda
1.Ketahui argument Anda menulis. Peluang Anda menulis karena hobi atau karena ingin keluarkan buku. Mungkin Anda memperoleh tugas sekolah menulis esai panjang, atau ingin tambahkan kemampuan copywriting pada tempat kerja. Apa argument-nya, Anda bisa tambahkan kemampuan menulis Anda. Dengan ketahui arah menulis, Anda semakin mudah tetapkan fokus.[1]
- Misalnya, jika Anda menulis makalah untuk jurnal ilmiah, Anda tidak perlu terlalu menggali latar belakang terlalu dalam seperti novel. Ketahui apa yang hendak dicatat membantu Anda tetapkan pendekatan yang diambil untuk tambahkan keterampilan menulis.
2.Bacalah kreativitas dari penulis, tipe, dan model menulis yang lain. Baca berbagai buku dari bermacam penulis, tipe, dan model tulisan untuk menambah wawasan berkenaan model dan suara yang lain. Dengan beberapa membaca, Anda akan terselamatkan dalam tingkatkan apa yang akan dicatat dan bagaimana mengeluarkan suara Anda dalam tulisan.[2]
- Tidak boleh mengendalikan diri Anda hanya pada satu tipe khusus. Baca novel, buku nonfiksi, artikel info, puisi, artikel jurnal sekolah tinggi, dan materi pemasaran yang baik. Saat terbiasa dengan beberapa model tulisan, Anda akan memiliki alat kerja yang lebih bermacam.
- Bagus jika Anda membaca document yang dapat membantu menyelesaikan proyek menulis Anda. Jika misalnya Anda menulis novel fiksi ilmiah, artikel-artikel dalam jurnal ilmiah akan membantu Anda kuasai istilah-istilah teknis, sementara tulisan iklan yang bagus dapat mengajarkan Anda cara membuat fantastisisme dan daya tarik emosional.
- Jaga jadwal membaca dengan teratur. Sekalipun jatah waktu baca Anda hanya 20 menit sebelum pergi tidur, Anda akan ketahui bila kemampuan menulis Anda semakin bertambah karena itu.
3.Carilah gagasan untuk topik, plot, dan karakter yang akan digunakan dalam sebuah kreativitas inovatif. Sebelum mulai menulis, Anda membutuhkan ide tulisan. Anda bisa menulis narasi cinta antara mumi dan zombi. Anda bisa menulis berkenaan planet Merkurius. Anda bahkan juga dapat menulis berkenaan diri Anda sendiri. Segalanya bisa Anda catat. Pikir beberapa pertanyaan berikut untuk membantu Anda memulainya:[3]
- Jenis apa yang Anda ingin tulis?
- Topik apa yang Anda ingin jadikan dasar cerita?
- Karakter keunikan apa yang Anda harap berada di diri figure khusus?
- Apa yang beri motivasi figure antagonis Anda?
- Tipe cerita apa yang akan Anda angkat (komedi, musibah, dan lain-lain.)?
- Kenapa pembaca akan simpan minat pada plot yang Anda bangun?
4.Petakan subyek, topik, dan argumen untuk kreativitas nonkreatif. Entahlah Anda sedang menulis artikel info, artikel jurnal, esai tugas sekolah, atau buku nonfiksi, awali dengan mempersempit cakupan topik Anda. Berpikir sebanyaknya subyek, gagasan, orang, dan data terkait dan pakai untuk mempersempit topik Anda jadi subtopik. Anda juga bisa membuat peta pertimbangan atau sketsa kasar berkenaan plot narasi. [4]
- Pertanyakan misalkan: Apa argumen saya? Siapakah pembaca kreativitas saya? Penelitian apa yang perlu saya lakukan? Tipe apa yang akan saya tulis?
- Misalnya, jika Anda ingin tulis hubungan antara dewa-dewa Yunani dan Fenisia, bikinlah daftar yang terbagi dalam semua dewa dari setiap bangsa itu diimbangi watak-sifatnya. Seterusnya, mengambil beberapa dewa yang memiliki hubungan paling jelas untuk memberi support karya tulis Anda.
- Bila subyek tulisan Anda lebih luas, seperti hubungan antarbangsa lainnya daratan di masa penjajahan, Anda memiliki keluasan semakin besar. Anda bisa membahas bagaimana makanan melalui samudera atau bagaimana orang biasa bicara dengan orang dari koloni berbeda di seberang lautan.
5.Cobalah menulis bebas agar ide Anda mengalir tidak tertahan. Pasang pewaktu dan tulislah secara terkait sampai waktu habis. Anda tidak punya waktu mencemaskan kesalahan dan kekeliruan jika selekasnya menumpahkan kalimat. Tidak jadi permasalahan jika kelak Anda tidak menggunakannya. Singkirkan saja writer's block berisi halaman kosong dan memaksa otot-otot Anda menulis. Bahkan, tulisan ngawur sudah menjadi pembuka.[5]
- Menulis bebas bisa digunakan di mayoritas model menulis. Anda bisa mulai menulis cerita, tuang isi pertimbangan dan hasil penilaian Anda, menumpahkan apa yang Anda ketahui berkenaan subyek itu. Dasarnya, biarkan kalimat Anda mengalir bebas tanpa penghalang.
6.Kenali pembaca Anda dan sejauh mana mereka ketahui subyek tulisan Anda. Penulis yang baik ketahui pemikiran pembacanya. dia ketahui cara menggunakannya sampai pembaca tertarik membaca tulisannya. Berpikir audiens tipe apa yang akan membaca tulisan Anda. Semakin Anda mengenali audiens pembaca Anda, semakin besar peluang tulisan Anda penuhi kemauan sebagian orang yang akan membacanya[6]
- Dengan ketahui audiens, Anda semakin mudah tetapkan gaya bahasa yang perlu digunakan, beberapa poin penting dijelaskan, dan yang bisa disebutkan dalam kreativitas Anda.
- Audience kreativitas akademis, misalnya, peluang memiliki latar belakang yang serupa dengan Anda dan lebih gemari info yang padat bukanlah kalimat bersayap. Anda juga tak perlu menjelaskan banyak hal dasar ke mereka.
- Lumrah sekali jika Anda harapkan tulisan yang mampu menarik siapa saja. Tapi, hasilnya akan lebih baik jika Anda berlaku realita pada audiens sasaran. Orang yang hanya membaca novel roman masih berkemungkinan membaca novel mistik pembunuhan, tetapi penggemar tipe mistik tetaplah jadi barisan target Anda.
7.Lakukan riset untuk topik pilihan Anda. Apa isi tulisan Anda, riset tetaplah penting. Untuk esai, Anda perlu kerjakan riset data dan sumber detail terkait topik tulisan. Untuk novel, saksikan persoalan teknologi, kisah, topik, periode waktu, karakter orang, tempat, dan apa di dunia yang yang memiliki jalinan dengan tulisan Anda.[7]
- Tentukan informasi dari internet dengan jeli. Sejumlah sumber internet tidak bisa diandalkan. Sejumlah sumber tepercaya seperti jurnal riset sepekerjaan dan beberapa buku dari penerbit khusus buku akademis seharusnya lewat proses pengujian kebenarannya dan makin aman jadi sumber.[8]
- Hadirlah ke perpustakaan dan mencari informasi di situ. Anda peluang merasakan informasi yang Anda cari di perpustakaan yang belum ditata secara online. Untuk sumber yang lebih luas, coba kunjungi perpustakaan kampus.
- Riset tidak kalah kelebihan dalam tulis kreativitas fiksi. Tentu saja Anda ingin tulisan Anda terdengar rasional walaupun peristiwa-peristiwanya bikinan semata. Banyak hal detail seperti figure cerita Anda berusia 600 tahun dan mengenal Julius Caesar (yang hidup lebih dari 2.000 tahun kemarin) bisa bikin pusing pembaca.
Membuat Tulisan
1.Tentukan baris masa atau arah Anda. Atasan, guru, atau penerbit peluang putuskan tenggat untuk Anda, atau malah Anda sendiri yang penting melakukan. Gunakan tenggat untuk tetapkan arah apa yang harus Anda selesaikan ketika tertentu. Tentukan waktu untuk menulis, koreksi, menyunting, meminta penilaian, dan memberikan operan balik.[9]
- Bila Anda mencanangkan tenggat terbuka, Anda peluang bisa tetapkan arah seperti menulis 5 halaman sehari atau 5.000 kata tiap hari.
- Bila Anda memiliki tenggat khusus, seperti tugas esai sekolah, Anda supaya lebih detil. Misalnya, Anda bisa meluangkan diri tiga minggu untuk penelitian, 1 minggu untuk menulis, dan 1 minggu untuk menyunting.
2.Buatlah garis besar. Membuat garis besar sederhana untuk tulisan akan membantu Anda tetap sesuai sama jalur dan yakinkan diri membahas semua poin utama. Garis besar itu menjadi kerangka berisi beberapa point dasar, atau Anda bisa mengisinya dengan makin bertambah informasi dan bukti.[10]
- Garis besar tulisan seharusnya mengalir sesuai sama status yang Anda kehendaki. Kelak Anda bisa mengatur atau membuat ulang tempatnya sekalian menulis. Yang jelas, kehadiran garis besar akan membantu beberapa point cerita mengalir lebih terintegrasi.
- Beberapa penulis lebih gemari bekerja tanpa panduan garis besar dan ini tidak jadi masalah. Anda harus menyiapkan waktu makin bertambah untuk koreksi dan menulis ulang karena Anda tidak punya perancangan lajur sebelum mulai menulis.
3.Hadirkan konflik, klimaks, dan resolusi dalam kreativitas inovatif Anda. Penulisan inovatif memiliki banyak jenis. Cerita dasar biasanya memiliki awalannya, konflik, klimaks, dan resolusi yang tiba berurutananan. Poles cerita Anda dengan memperkenalkan protagonis Anda dan dunianya ditambahkan dahulu. Lantas, munculkan orang, benda, atau peristiwa yang bisa mengguncangkan dunia sang protagonis itu. Menggetarkan dunia itu sampai raih puncak yang penuh gelora dan intens (klimaks) sebelum bawa kembali lagi ke arah penutup dengan resolusi yang telah dipikir baik.[11]
- Resolusi tidak selama-lamanya mempunyai makna akhir yang bahagia jika memang itu bukan model Anda. Resolusi sebetulnya cukup jadikan satu semua kekusutan plot sampai terasa logis.
- Pemakaian konflik, klimaks, dan resolusi berlaku pada banyak type penulisan inovatif, bukan hanya fiksi. Sebagai contoh, buku kisah populer kerap turuti skema ini.
4.Untuk kreativitas analisis, berikan pengantar, bukti, rangkuman, dan analisis. Sudah tentu cara Anda membuat kreativitas analisis bergantung pada tipe tugas Anda dan standar yang berjalan pada sisi Anda itu. Walau demikian, minimum tulisan analisis biasanya memperkenalkan topik dan argumen terlebih dahulu, seterusnya masuk ke bukti-bukti partisipan, dituruti oleh analisis atau interpretasi penulis, seterusnya rangkuman.[12]
- Bila Anda sendiri yang kerjakan penelitian atau mengumpulkan data, semestinya Anda mengulas dahulu mekanisme penelitian sebelum menyajikan beberapa data.
- Sisi diskusi biasa ditemukan di antara rangkuman dan analisis. Segi ini membahas beberapa interpretasi pada data Anda. Seterusnya, interpretasi yang terbaik dicatat paling akhir untuk jawab pertanyaan yang dikatakan riset Anda.
5.Tulislah draf pertama Anda. Catat apa yang Anda ingin saran ke kreativitas itu. Abaikan dulu semua salah eja atau salah gaya bahasa. Akan ada waktunya untuk membikin menyuntingnya dan kembali. Karena itu saat awalannya menulis, lebih baik fokuskan perhatian Anda untuk tingkatkan gagasan.[13]
- Anda dapat membuat versi lengkap tulisan secara kasar. Tetapkan kategorisasi, seperti rangkaian bab, akan membantu jika Anda menulis kreativitas yang lumayan panjang.
- Bila Anda menyiapkan garis besar, jangan beranggapan bila Anda harus ikutinya mentah-mentah. Garis besar itu membantu Anda turuti lajur besar tulisan. Walau demikian, garis besar cuma panduan, bukan ketetapan baku.
6.Sunting draf kedua Anda. Baca lagi draft pertama Anda lantas mulai menyunting dan mengganti isi tulisan. Bedah plot dan argumen yang Anda berikan seterusnya konsentrasilah pada membuat perubahan yang rapi dari poin satu ke poin yang lain. Mulai pikir segi yang mana kurang patut dipotong dan cocok.[14]
- Periksalah koherensi tulisan. Saksikan, apa isi tulisan Anda berpadu dan bisa dipahami secara logika? Oleh karena itu, lanjutkan tulisan itu. Tapi, jika tidak, peluang Anda perlu koreksi atau menggunting bagian-bagian yang tidak tepat.
- Check kepentingan tulisan. Apa semua segi cerita turut berperanan secara imbang? Apa setiap segi memberikan latar belakang yang bagus, memberi support lajur atau argumen, tingkatkan karakter atau poin khusus, atau memperkenalkan analisis kritis? Jika tidak penuhi beberapa pertanyaan itu, potong saja.
- Check kekurangan dalam dokumen. Apa semua karakter atau poin ada sesuai sama porsinya? Apa semua data atau informasi partisipan sudah ada? Apa beberapa point yang Anda beri mengalir secara halus atau tetap ada tertimpangan logika?
7.Tuliskan ulang sampai Anda siap mendapat penilaian pihak luar. Menulis seringkali harus melalui banyak tingkatan dan draf. Teruslah menulis, atur ulang susunannya, dan koreksi konten sampai Anda terasa siap untuk memperlihatkannya pada orang mendapat kritik dan lain. Selalu ingat tenggat menulis Anda dan optimis Anda juga memiliki cukup waktu untuk menyunting sebelum memberi document final.[15]
- Tidak ada ketentuan jumlah draf yang penting dicatat sebelum sebuah kreativitas patut dipertunjukkan, Jumlah draf itu bergantung pada baris masa yang Anda buat, tingkat kenyamanan Anda, dan model menulis Anda.
- Lumrah saja jika Anda selalu terasa ada yang perlu direvisi atau ditambahkan. Tapi, coba untuk tidak demikian termenung pada kesempurnaan. Pada beberapa titik, Anda hanya harus setop menulis.
daging nih, thanks admin.
sama-sama, terima kasih telah berkunjung. selamat berkarya