Pendidikan Karakter Anak Dalam Islam

Pendidikan Karakter Anak dalam Islam
Sumber Pixabay

Kompaskita - Karakter anak harus dibuat semenjak anak umur dini. Maksudnya dari pembangunan karakter ini supaya anak mempunyai personalitas yang bagus hingga saat anak telah mencapai dewasa karena itu dia bisa menjadi anak yang shaleh atau shalehah hingga bisa memberi faedah yang banyak untuk sesama. Tanpa proses pemberian pengasuhan dan pendidikan yang betul, tidak mungkin untuk cetak anak yang berwatak.

Anak yang berwatak tentu saja mempunyai patokan dan nilai standarisasi walau pointnya bisa jadi berlainan bergantung dari kekuatan yang dipunyai anak. Hal yang terbaik untuk dipakai sebagai patokan ialah tentu saja pembangunan karakter anak yang berpikiran Islam. Dalam Islam sendiri atur mengenai bagaimanakah cara membuat karakter anak. Banyak referensi dan cerita-kisah yang dapat menjadi media evaluasi untuk membuat karakter anak.

Dalam Alquran atau Sunnah Nabi banyak diuraikan bagaimanakah cara membuat dan mendidik anak hingga anak menjadi anak yang berwatak. Karena pembangunan anak yang berwatak tidak mungkin dilaksanakan bila tidak ada contoh riel yang dapat menjadi uswah atau panutan untuk anak. Panutan ini jadi penting karena anak membutuhkan figure hingga dia akan ikuti jalan yang sempat dilaksanakan oleh figure itu.

Lalu bagaimanakah pembangunan karakter anak dalam Islam? Berikut ialah langkah dan panduan dalam membuat dan mendidik anak yang berwatak dalam Islam

1. Skema pengasuhan (Hadanah)

Karakter anak dapat dibuat bila memakai skema pengasuhan yang betul. Anak-anak mempunyai tahap-tahapan umur dan dalam tingkatan umur itu tentu saja anak membutuhkan tindakan yang berbeda. Langkah mendidik anak ini bisa maksimal bila disamakan dengan umur anak. Anak umur dini tentu saja membutuhkan kasih-sayang yang cukup jika dibanding mendidik anak yang telah masuk umur dewasa. Implementasi keteguhan di antara anak-anak akan berlainan dengan anak umur dewasa.

2. Suri tauladan

Panutan penting pada proses pendidikan anak. Karena umumnya anak cuma akan mengikuti apa yang telah ada disekelilingnya dan apa yang diberikan padanya. Pembangunan karakter ini bisa menjadi berat pada saat tidak ada figure yang dapat menjadi contoh khususnya orang tua. Orangtua sebagai contoh panutan paling dekat anak. Dan orangtua sebaiknya ikuti panutan terbaik yakni Nabi Muhammad. Karena itu untuk menolong kesuksesan dalam pembangunan karakter anak karena itu sebaiknya orangtua tidak memberi panutan yang jelek di muka anak.

3. Rangsangan dan teror

Rangsangan dan teror sebaiknya diberikan ke anak hingga anak akan mempunyai motivasi saat beraktivitas. Pengenalan teror dan rangsangan ini dapat diberikan dengan bertahap sesuai kekuatan berpikiran anak. Dengan pemberian rangsangan karena itu anak akan terpacu untuk melakukan perbuatan kebaikan. Dan pendidikan teror karena itu anak akan belajar untuk menjauhi dari dan tidak lakukan tindakan buruk.

4. Cerita panutan

Narasi sebagai cerita yang dapat memberi nilai pendidikan untuk anak. Anak bisa tangkap tujuan dari narasi yang dikatakan tanpa kesan-kesan menggurui ke anak. Supaya nilai pendidikan dapat diserap anak karena itu sempatkanlah mendidik anak dengan membacakan cerita-kisah menginspirasi untuk anak. Banyak narasi yang dapat kita berikan ke anak baik itu cerita yang ada pada Alquran atau narasi mengenai Nabi dan teman dekat-sahabatnya.

5. Diskusi

Komunikasi di antara orangtua dengan anak penting untuk dilaksanakan. Untuk anak umur dini, diskusi yang bagus bisa menggairahkan kekuatan bahasa anak. Dengan diskusi dan komunikasi yang bagus ke anak akan dekatkan jalinan orangtua dengan anak. Diskusi yang bagus akan membimbing anak dalam pahami karakter yang hendak jadi personalitasnya. Jadi tidak bingung dalam bahasa diskusi kita bisa menerka seorang darimanakah ia berasal. Diskusi orang jawa tentu saja akan berlainan dengan diskusi orang batak.

6. Latihan pengamalan

Pendidikan Karakter Anak dalam Islam
Sumber Pixabay

Sebuah teori atau pendidikan yang dikasih ke anak harus juga diberi contoh dalam pengamalan. Dengan beraktivitas riel maka dapat membekas dalam daya ingat anak hingga tidak sekedar hanya retorika semata yang tidak menempel dalam daya ingat anak. Banyak beberapa contoh pengamalan simpel yang dapat berikan. Misalkan mengenai sedekah ke pengemis, membersihkan pakaian sendiri, melihat orang/rekan sakit dan ada banyak kembali contoh yang lain.

7. Lingkungan yang memberikan dukungan

Lingkungan sebagai pembentuk karakter anak yang cukup ampuh. Karakter anak benar-benar dapat dikuasai oleh keadaan lingkungannya. Rekan bermain ialah magnet yang paling kuat untuk anak mengikuti. Maka dari itu supaya anak mempunyai karakter yang bagus diperlukan lingkungan yang bagus pula.

Pembangunan karakter anak bukan hanya dilaksanakan dalam cakupan sekolah saja, namun beberapa orangtua mempunyai kewajiban dalam membuat karakter anak. Pendidikan yang berwatak tidak bisa sukses dengan maksimal bila tidak ada kerja-sama yang bagus di antara faksi sekolah dan faksi orang tua. Untuk menolong kesuksesannya pendidikan karakter anak karena itu doa sebagai senjata yang baik yang harus dipakai.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url